Sabtu, 02 Februari 2013

ALASAN OTAK ORANG JEPANG ENCER

CARA MELATIH OTAK ALA JEPANG

Melatih kemampuan otak sangat penting, hal ini bukan saja berlaku bagi pelajar maupun kaum intelektual, tapi berlaku untuk semua orang selama ia masih sehat mental. Orang Jepang dikenal dengan kecerdasan dan kedisiplinannya. Selain doyan makanan yang kaya protein, orang Jepang juga dikenal suka melakukan latihan otak yang dapat meningkatkan IQ (Intelligence Quotient) dan membuat otak terus aktif.

Popularitas latihan otak dari Jepang dimulai sejak tahun 2005 dengan permainan Nintendo Brain Age dan teka-teki seperti Sudoku. Anak-anak hingga manula mulai bermain game-game ini untuk meningkatkan memori, IQ dan membuat otak lebih aktif.

1. Brain Age
Mengingat banyaknya orang usia lanjut di Jepang, Dr Ryuta Kawashima dari Tohoku University of Medicine memutuskan untuk menciptakan suatu permainan yang dapat mengembalikan kelincahan mental warga lanjut usia di Jepang.

Kawashima menciptakan video game yang dapat digunakan untuk meningkatkan penalaran mental dan bahasa. Penelitiannya menciptakan game Nintendo, Brain Age. Brain Age memiliki komponen yang menguji dan meningkatkan kemampuan matematika, kemampuan memori serta kemampuan yang meningkatkan jalur saraf.

2. Sudoku
Sudoku adalah puzzle Jepang yang melatih sisi penalaran dan analisis otak. Sudoku dipopulerkan oleh Nikoli Puzzle Company pada tahun 1986 dan menjadi populer di seluruh dunia pada tahun 2005. Puzzle Sudoku terdiri dari kotak persegi 9×9, yang mana setiap baris berisi nomor 1 sampai 9.

Pada awal permainan, ada beberapa angka dalam setiap persegi, kemudian para pemain harus menggunakan logikanya untuk menalarkan kolom dan baris yang masih kosong dengan angka-angka yang sesuai. Ada banyak variasi sudoku, seperti sudoku untuk anak-anak yang menggunakan kotak yang lebih kecil dan memiliki simbol seperti planet dan binatang, bukan angka.

3. Anzan
Anzan merupakan awal dari adanya latihan otak di Jepang. Anzan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yang berarti ‘perhitungan mental’ dan melibatkan serangkaian panjang hitungan angka dengan membayangkan sempoa. Pada anzan, sempoa digambarkan dalam pikiran. Penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan pembukuan dilengkapi melalui konsentrasi yang mendalam dan manipulasi sempoa mental. Untuk menjadi mahir, orang harus banyak berlatih. Anak-anak di Jepang biasanya latihan anzan 2 jam sehari.

sejarah seragam pelajardi jepang

Fakta Unik dan Sejarah Mengenai Seragam Sekolah di Jepang

Seragam berwarna merah putih, biru tua –putih dan abu” putih adalah seragam yang sering di gunakan di Indonesia. Walaupun kini banyak sekolah-sekolah swasta dan international dengan seragam berbagai corak, modal dan warna, namu belom ada yang mampu menyangi kepopuleran seragam sekolah negri. Lantas bagaimana dengan seragam sekolah Jepang itu sendiri?

Apakah mereka meiliki seragam sekolah nasional juga? Seperti apa dan bagaimanakah seragam sekolah yang dikenakan para remaja Jepang?

Sejarah Singkat 

Fakta Unik dan Sejarah Mengenai Seragam Sekolah di Jepang | Fenomers

Fakta Unik dan Sejarah Mengenai Seragam Sekolah di Jepang | Fenomers

Seragam sekolah atau seifuku(制服, mulai hadir di Jepang lebih dari seratus tahun lalu, tepatnya pada era Meiji. Menurut museum Seragam Tombow awalnya seragam sekolah hanya berupa kombinasi kimono formal, kemeja dan hakama guna meningkatkan wibawa para siswa.

Namun seiring kemajuan jaman, budaya barat masuk dan setelah hakama pun di ganti dengan jas gakuran serta celana panjang hitam atau biru tua. Model jas seragam gakuran(学ラン terinspirasi dari seragam militer. Seragam itu memiliki kerah yang tinggi dan kakuserta kancing logam hingga ke bagian leher. Kalau di perhatikan seperti “perkimpoian” anatara seragam marching band dan kostum Men In Black ?

Sailor Girl 

Fakta Unik dan Sejarah Mengenai Seragam Sekolah di Jepang | Fenomers

Fakta Unik dan Sejarah Mengenai Seragam Sekolah di Jepang | Fenomers

Nah, barulah di tahun 1920 para siswa Jepang (tepatnya di kota Fukuoka) mulai mengenakan sergambergaya pelaut seperti yang sering kita lihat saat ini. Seragam ini memiliki scarf berbentuk segitiga, kelepak di punggung dan di rok yang berpotongan rendah, terinspirasi dari sergam Angkatan Laut Inggris.

Rupanya sang kepala sekolah di SMU, Elizabeth Lee adalah yang aslinya bertempat tinggal di Inggris. Lagipula dia memilih karena pada saat itu AL Inggris di kenal yang terkuat di samudra.

Peran Seragam 

Fakta Unik dan Sejarah Mengenai Seragam Sekolah di Jepang | Fenomers

Fakta Unik dan Sejarah Mengenai Seragam Sekolah di Jepang | Fenomers

Seragam juga berperan penting bagi pelajar Jepang menemukan cinta pertama. Saat di duduk di bangku SMP danSMU, cewek-cewek biasanya mendatangi cowok (pacar) mereka dan meminta kancing (dai-ni), yaitu kancing kedua dari atas jas seragam pelajar cowok yang di sukainya.

Kalau cinta cewe itu tidak bertepuk sebelah tangan, maka si cowok akan mencopot kancing jasnya lalu di berikan kepada cewek yang tadi “menembaknya”. Kenapa harus kancing kedua dari atas? Karena letaknya paling dekat dengan hati, jadi seolah-olah si cowok berkata,” kuberikan hatiku untuk mu”(so..sweet^^)

Seragam Trendy 

Fakta Unik dan Sejarah Mengenai Seragam Sekolah di Jepang | Fenomers

Untuk beberapa murid dan orang tua yang sadar mode, seragam sekolah bias di gunakan sebagai gaya-gayaan sekaligus simbol kemakmuran. Perancang busana ternama Jepang seperti Hanae Mori bahkan pernah meluncurkan koleksi seragam sekolah untuk anak-anak orang kaya. Merekan terkenal Benneton juga bernita memebuat seragam sekolah khusus untuk seragam orang Jepang.


Diluar Gerbang Sekolah

Fakta Unik dan Sejarah Mengenai Seragam Sekolah di Jepang | Fenomers

Fakta Unik dan Sejarah Mengenai Seragam Sekolah di Jepang | Fenomers

Kalau kalian berkunjung ke Jepang (jangan lupa ajak2 ya^^), coba dech perhatikan sekeliling kalian. Seragam khususnya seragam pelaut pelajar putri bias dengan mudah dilihat dimana-mana. Mulai dari tokoh komik, film, papan iklan acara TV dan sebaginya.

Seolah –olah memiliki daya tarik tersendiri. Salah satu alasannya, mungkin bagi yang meilihat seragam-seragam itu memiliki nilai nostalgia akan masa remaja mereka yang serba menyenangkan. Jadi, kalau orang dewasa melihat anak-anak sekolah berseragam, katanya hati akan lebih gembira. Makanya banyak iklan disana yang menggunakan tokoh berseragam sekolah.

Lambang Keindahan

Kalau di Indonesia para pelajar maunya buru-buru melepaskan seragam sekolah dan berganti dengan pakain santai, maka di Jepang sebaliknya. Para pelajar di sana (terutama siswa Jepang) mengenakan seragam sekolah setiap saat, bahkan di hari libur sekalipun.

Whaaa….. nggk punya baju lagi ya?^^ Menurut sebuah artikel di harian New York Times, remaja-remaja Jepang sudah menyadari betul kalau keremajaan mereka memiliki nilai jual dan daya tarik tersendiri. Malah mereka menganggap kalau dengan seragam merekaakan terlihat jaul lebih cute (nggk semuanya cute tuh kayanya^^).

Source : http://livebeta.kaskus.us/thread/000000000000000008677774/cerita-unik-dan-sejarah-di-balik-seragam-sekolah-di-jepang


Sumber: http://fenomers.blogspot.com/2012/05/fakta-unik-dan-sejarah-mengenai-seragam.html#ixzz2JkSf3PcE

profesor indonesia yang mengajar di jepang





Ken Soetanto, Arek Suroboyo Peraih Gelar Profesor dan Empat Doktor di Jepang


Mungkin ada yang belum pernah mendengar mengenai Prof. Dr. Ken Soetanto. Putra bangsa yang satu ini merupakan salah satu contoh profil dengan segudang prestasi. Bayangkan saja, 31 paten internasional atas karya-karyanya yang mayoritas dalam bidang elektronika, teknologi informasi, penemuan pengobatan kanker, dan teknik imaging serta bidang farmasi telah tercatat resmi di pemerintah Jepang. Lebih hebatnya, pria kelahiran Surabaya ini berhasil menggondol gelar profesor dan empat doktor dari sejumlah universitas di Jepang pada usia 37 tahun.
Pada tahun 1988-1993, Soetanto yang juga direktur Clinical Education and Science Research Institute (CERSI) ini menjadi associate professor di Drexel University dan School Medicine at Thomas Jefferson University, Philadelphia, USA. Ia juga pernah tercatat sebagai profesor di Biomedical Engineering Program University of Yokohama (TUY). Saat ini Prof Ken Sutanto tercatat sebagai prosefor di almameternya, School of International Liberal Studies (SILS) Waseda University, dan profesor tamu di Venice International University, Italia.
Gelar itu dirangkap dengan jabatan wakil dekan di Waseda University. Kemampuan otak pria kelahiran 1951 ini sungguh brilian karena mampu menggabungkan empat disiplin ilmu berbeda. Itu terungkap dari empat gelar doktor yang diperolehnya. Yakni, bidang Applied Electronic Engineering di Tokyo Institute of Technology, Medical Science dari Tohoku University, dan Pharmacy Science di Science University of Tokyo. Yang terakhir adalah doktor bidang ilmu pendidikan di almamater sekaligus tempatnya mengajar Waseda University.
Di luar status kehormatan akademik itu, Prof Ken Soetanto juga masuk birokrasi di Negeri Sakura dan tercatat sebagai komite pengawas (supervisor committee) di METI (Japanese Ministry of Economy, Trade, and Industry atau semacam Menko Perekonomian di RI). Selain itu, beliau juga ikut membidani konsep masa depan Jepang dengan menjadi Japanese Government 21st Century Vision.
Di antara segudang prestasi itu, bisa jadi yang paling membanggakan, khususnya bagi warga Surabaya, adalah latar belakang sekolah dasar dan menengahnya yang ternyata dihabiskan di kota buaya. Soetanto muda mengenyam pendidikan SD swasta di Kapasari, SMP Baliwerti, dan SMA Budiluhur yang dulu menjadi jujugan sekolah warga keturunan Tionghoa.
Soetanto mengaku belum puas. Obsesi terpendamnya adalah bagaimana karya akademisnya bisa dinikmati orang lain. “Saya berbahagia bila bisa menyenangkan orang lain,” katanya mengungkap visi hidupnya.
Desember nanti, penemu konsep pendidikan tinggi “Soetanto Effect” itu akan kembali ke tanah airnya untuk mengikuti sebuah kegiatan bersejarah yang diharapkan dapat membantu pembangunan tanah air yang dicintainya. Ia akan menghadiri kegiatan International Summit 2010 yang diyakini akan membuka peluang kerjasama nyata antara ilmuwan Indonesia di luar negeri dengan para akademisi, pengusaha, hingga pemerintah Indonesia dalam pengaplikasian keilmuan yang dimiliki oleh para masing-masing pihak, untuk pembangunan Indonesia di berbagai sektor. Kegiatan dari Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Nasional ini diselenggarakan tanggal 16-19 Desember 2010 di Kantor Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.
Koordinator Pelaksana Teknis International Summit 2010, Willy Sakareza, mengatakan bahwa masyarakat umum juga dapat mengikuti kajian-kajian dalam pertemuan tersebut dengan mendaftarkan diri melalui http://www.is.i-4.or.id/
Referensi: Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional, TokohIndonesia

sekolah terelit di jepang


Horikoshi Gakuen, sekolah elit para artis

Tahukah kamu tentang Horikoshi Gakuen?
Horikoshi Gakuen (日本堀越學園) adalah nama Sekolah Menengah Atas di Jepang untuk kalangan artis elit dan sangat mampu.
Untuk masuk ke sekolah ini, kamu harus anak orang super kaya atau sangat pintar untuk bisa mendapatkan beasiswa penuh. Fasilitasnya sangat lengkap, mewah dan ekslusif, sesuai dengan biaya sekolahnya. Program studi tour-nya saja ke Eropa.
Mengapa banyak artis yang bersekolah di sini? Karena adanya kebijakan sekolah yang memperbolehkan muridnya untuk ijin atau melakukan kegiatan yang berhubungan dengan dunia entertainment. Peraturan tidak begitu ketat dan bisa menyesuaikan dengan jadwal si artis. Tapi sekolah ini tetap memprioritaskan nilai, selain ‘kelas artis’, banyak anak-anak pintar yang bersekolah di sini. Jadi, jangan kira banyak orang-orang bodoh, malas dan kaya yang bisa sekolah disini. Justru sebaliknya, para murid yang mau masuk harus melalui tes tingkat tinggi terlebih dahulu. Pilihannya adalah, super kaya atau super pintar?

Masami Nagasawa - Rina YamashitaMasami Nagasawa (tengah bawah) - Anne Suzuki (tengah atas)

Daftar artis yang pernah (alumni) bersekolah di sini sangat banyak, beberapa di antaranya ada Matsumoto Jun,Yamashita Tomohisa (Yamapi) dan adiknya Yamashita Rina, Ikuta Toma, Fukada Kyoko, Kato Ai, Inagaki Goro, Kusanagi Tsuyoshi, Domoto Tsuyoshi, Masami Nagasawa, Ueto Aya, Suzuki Anne, Tomoka Kurokawa, Miura Haruma, Ayukawa Taiyou, Kota Yabu, Yaotome Hikaru, Arioka Daiki, Perfume, Tegoshi Yuya, Shirota Yuu, Tanaka Koki, Koike Teppei, Hasegawa Jun, Ayana Sakai (Istrinya Tetsu Laruku), dan masih banyak lagi.

Sementara yang masih tercatat bersekolah di sini ada Shida MiraiYamada Ryosuke, Chinen Yuri, Suzuka Ohgo, Shougo Sakamoto, Yuto Nakajima, Kamiki Ryunosuke, Ayano Hayashi, Jingi Irie, Saaya Irie, Kawashima Umika, Mizuzawa Nako, Tanaka Asami, Mariya Nishiuchi, dan masih banyak lagi.
Kabarnya, kamu tidak bisa sekelas dengan para selebriti tersebut, kecuali kamu juga orang terkenal. Orang terkenal tersebut akan dikumpulkan ke kelas 1-D. Kalaupun kamu bisa masuk lewat tes yang super sulit, dijamin kamu akan susah menemui para artis itu.

Yang ini angkatan terbaru Horikoshi, mereka masih duduk di kelas 1 SMA, Mau masuk kelas 2,3. Personil Hey!Say! JUMP, Chinen Yuri, Arioka Daiki (lulus tahun ini), Yamada Ryosuke. Sebenarnya ada satu lagi member HSJ yang masih bersekolah di Horikoshi, Nakajima Yuto. 6 dari 10 member Hey!Say!JUMP sekolah di Horikoshi.

Peraturan Horikoshi Gakuen :
Seperti yang kamu ketahui, sekolah ini diperuntukkan untuk selebriti, atlit dan anak orang sangat kaya. Kalau kamu seorang selebriti, kamu HANYA kan berada di bagian selebriti, kamu tidak bisa bercampur di bagian lain. Kamu hanya bisa bersosialisasi dengan yang berada di satu bagian.
1. Tidak diperbolehkan mempunyai hubungan (pacaran) di sekolah. Murid laki-laki dan perempuan mempunyai rute ke sekolah yang berbeda. Bila diketahui guru mempunyai pacar dalam satu sekolah, maka akan diperintahkan untuk putus. Bila tidak, akan dikeluarkan. Di sekolah, laki-laki dan perempuan tidak bisa saling berbicara tanpa alasan yang kuat. Bila sering bersama, akan mendapat peringatan dari guru.
2. Sekolah ini dipenuhi dengan CCTV. Guru adalah pelindung. Dan untuk melindungi para idol dan anak orang kaya di sekolah ini, maka dipasang banyak sekali CCTV.
3. Dilarang memakai handphone, hanya pada waktu tertentu saja.
4. Biaya sekolah untuk siswa di kelas TRAIT (artis) sangat mahal. Karena sekolah yang menyesuaikan dengan jadwal murid dan melindungi privasinya.
5. Dilarang memakan snack (makanan kecil). Di sekolah dan saat perjalanan pulang dilarang membeli snack. Bila tertangkap, akan dikenakan denda atau ditahan.
6.(Hanya berlaku di kelas TRAIT). Bila siswa ingin mewarnai rambutnya, mereka harus mengisi formulir, memberi kejelasan dari kapan dan sampai kapan rambutnya akan berwarna. Setelah tenggat waktu yang ditentukan sendiri, mereka harus mewarnai rambutnya hitam kembali.
7. Aturan baru mulai 15 Januari 2010. Para artis akan diawasi oleh guru sebagai bodyguard, bahkan beberapa artis/idol juga membawa bodyguard sendiri. Siswa kelas reguler (kelas untuk murid2 yg menuju universitas) sekalipun tidak bisa berbicara dengan murid di kelas Olahraga atau Idol/Artis saat istirahat atau di luar sekolah. Bila ketahuan akan dikenakan denda, ditahan atau dikeluarkan.
8. Artis/Idol akan akan tiba di sekolah dengan mobil, dan bodyguard menunggu di luar kelas. Artis ini akan ditemani bodyguard bahkan pada jam istirahat. Siswa dari kelas Olahraga dan Universitas (reguler) tidak bisa berbicara dengan artis karena bodyguard hanya mengijinkan berbicara dengan teman kelas dan orang yang bekerja dengan sang artis. Artis/Idol tidak boleh berbicara dengan orang yang bukan artis (tidak terkenal). Bila melanggar, akan dikeluarkan dari sekolah.
Sekolah ini mempunyai banyak artis dan atlit terkenal. Mereka harus menerapkan metode pengajaran yang khusus bagi siswa yang kesulitan mengikuti jadwal sekolah. Diharapkan siswa tersebut tidak meninggalkan sekolah, dan di saat bersamaan, karir mereka bisa berjalan. Karenanya sekolah ini sangat terkenal di kalangan artis Jepang.
Sekolah ini telah berdiri sejak 83 tahun lalu. Tujuan pengajarannya adalah menjadikan siswa-siswanya mempunyai peran penting di masyarakat, dan yang terpenting, mereka bisa survive.

Horikoshi Gakuen ini terbagi menjadi 4 Kelas :
1. University
Bagi (siswa kaya/pintar) yang ingin melanjutkan ke Universitas
2. Sports
Kelas bagi siswa terkenal di bidang Olahraga (atlit)
3. Kelas bagi Artis/Idol
Disebut TRAIT, bagi penyanyi, aktor, idol, dll. Mempelajari hal-hal yang biasa dipelajari di sekolah biasa dan juga pengetahuan tentang pekerjaan mereka.
4. Kelas Beasiswa
Bagi para siswa yang mendapatkan beasiswa di sekolah ini.

Semangat Horikoshi :
1. Mempunyai tata krama/sikap yang baik dan pantas
2. Mengikuti peraturan
3. Apapun yang kamu lakukan, berusahalah yang terbaik
4. Mempunyai semangat tim (kerjasama)
5. Kerja keras dan latihan tanpa menyerah.

Biaya sekolah :
Biaya Ujian (Examination fee) : 30,000 Yen (sekitar 3 juta rupiah)
Biaya Masuk (Admission fee) : 450,000 Yen (sekitar 45 juta rupiah)
Biaya Sekolah tiap tahun (School Fee) : 546,000 Yen (54 juta rupiah)
Biaya Fasilitas tiap tahun (Facilities Fee) :5,567,899 Yen (sekitar 500 juta rupiah). Biaya fasilitas ini dapat dicicil selama bersekolah dan harus lunas sebelum lulus.
Biaya tahunan : 996,000 Yen (sekitar 99 juta rupiah)
Biaya tahun pertama : 1,296,000 Yen (sekitar 129 juta rupiah)
Jadwal sekolah :
APRIL:

- Upacara Penerimaan siswa baru
- Peringatan hari jadi sekolah (18 April)
- Pemeriksaan kesehatan
MEI:

- Pertemuan orang tua murid semua kelas
- Pemilihan Ketua Siswa (semacam ketua Osis)
- Pemeriksaan kesehatan
- Tes IQ Kelas 1
JUNI:

- Kegiatan outdoor kelas 1. Pergi ke alam terbuka, agar siswa dapat berolahraga, berkeringat.
- Study Tour kelas 3, biasanya pergi ke Hokkaido, Amerika, Kanada, Eropa dan Austria. Siswa bisa memilih rute dengan bebas. Diharapkan dengan melihat alam, berinteraksi dengan orang asing yang berbeda budaya para siswa dapat pengalaman penting.
- Kegiatan Outdoor kelas 2. Mempelajari pentingnya kerja tim, juga sejarah Periode Meiji.
- Tes kelas 1, 2 dan 3
- Tinjauan kelas 1
- Tes karakter kelas 1
- Pertemuan orang tua kelas 3 (berhubungan dengan pemilihan pekerjaan)
- Tes Bahasa Inggris 1
JULI:

- Pembicaraan tentang pekerjaan para siswa
- Ujian tahap pertama
- Upacara
- Tes Bahasa Inggris 2
AGUSTUS:

- Kompetisi Nasional Tingkat SMU
- Kompetisi Baseball Nasional Tingkat SMU
SEPTEMBER:

- Upacara pembukaan sekolah
- Darmawisata kelas 3 (kelas Sports)
- Rekomendasi (konseling) pekerjaan
- Pelatihan Penanggulangan Bencana
- Tes kelas 3
- Pembicaraan masuk universitas untuk kelas 3
OKTOBER:

- Tes Bahasa Inggris
- Horikoshi Festival
- Rekomendasi Universitas
- Tes semester 2
- Pertemuan orang tua kelas 2
NOVEMBER:

- Pemilihan Ketua Siswa
- Tes kemampuan kelas 1 – 3
DESEMBER:

- Tes semester 2 bagian kedua
- Upacara akhir semester
JANUARI:

- Upacara pembukaan
- Tes universitas
- Tes kemampuan kelas 1 dan 2
FEBRUARI:

- Upacara kelulusan
- Tes masuk universitas
MARET:

- Peninjauan ulang tahunan (review)
- Penerimaan siswa baru
Kegiatan Ekskul :

Klub Olahraga :
- Basket
- Judo
- Tenis
- Baseball dan Softball
- Lintas alam
- Bulutangkis
- Golf
- Renang
- Sepakbola
- Dance
- Rugby
- Skating

Klub Seni dan Budaya
- Seni
- Fotografi
Klub berteman (mencari teman berdasarkan hobi)
- Bowling
- Memasak
- Geografi
- Sejarah
- Kaligrafi
- Musik
- Poker
- Belajar kanji
- Band
Sumber : Google, Kaskus, Sakistory, Crunchyroll, Horikoshi Gakuen

Sistem pendidikan di jepang


Jepang memiliki salah satu standar tertinggi pendidikan dan salah satu tingkat melek huruf tertinggi di dunia. Sekitar 93% anak-anak masuk sekolah tinggi, dan hampir semua dari mereka lulus. Pada lebih dari 40% pada tahun 2000, Jepang juga memiliki salah satu tingkat tertinggi pendaftaran universitas di negara maju, dan sejumlah besar universitas negeri dan swasta untuk melayani penduduk.

Jepang menghadapi struktur penduduk secara dramatis berubah; dengan tingkat kelahiran menurun dan usia harapan hidup meningkat, populasi adalah penuaan pada tingkat fenomenal. Salah satu konsekuensi dari ini adalah bahwa tidak ada lagi cukup siswa Jepang untuk mengisi semua universitas di Jepang, yang berarti bahwa perguruan tinggi akan segera harus mulai mencari di luar negeri untuk mahasiswa asing dan / atau meningkatkan standar untuk bersaing di pasar domestik bagi siswa. Ini berarti bahwa semakin mudah dan lebih mudah bagi mahasiswa asing untuk belajar di Jepang.


Tahapan sistem pendidikan

Sistem pendidikan dasar dimodelkan pada campuran Inggris, Perancis dan sistem AS, dengan pengaruh yang terakhir mungkin menjadi yang terbesar. Sekolah memiliki tingkatan seperti berikut ini:

1. TK
2. SD (shogakkou)
3. SMP (
chugakkou)
4. Sekolah Menengah (
koukou)5. Universitas

Selain itu ada beberapa pilihan sekolah lainnya yang dapat diikuti bagi para penduduk jepang secara paruh waktu maupun berbasis kopetensi. Contohnya adalah sebagai berikut :
1. Pelatihan khusus perguruan tinggi (Keperawatan, Teknik, dll)
2. Diploma
3. Sekolah bagi penyandang cacat.
4. Program doktor maupun master, dll
Sistem Pendidikan di JepangOrang asing maupun diluar di Jepang dapat bergabung dengan sistem pendidikan di setiap tahap. Lihat halaman individu tentang setiap tingkat untuk rincian lebih lanjut (menavigasi darimenu kiri).


Jepang memiliki sejumlah Sekolah Bahasa Jepang, konsentrasi terbesar berada di Tokyo. Kualitas sangat beragam, meskipun sebagian besar mahasiswa asing di Jepang adalah orang Cina atau Korea. Mengingat sulitnya belajar bahasa Jepang bagi mereka yang dibesarkan dalam lingkungan bahasa lain, ini tidak mengherankan. Namun, peningkatan jumlah orang asing dari seluruh dunia menunjukkan minat belajar bahasa Jepang dan masuk universitas di Jepang. Hal ini memiliki efek positif bagi perkembangan bahasa Jepang.

Jika Anda tertarik untuk belajar di sebuah universitas di Jepang, anda harus belajar di bahasa Jepang atau bahasa Inggris. Program yang ditawarkan secara eksklusif dalam bahasa Inggris terbatas, dan kebanyakan siswa belajar bahasa Jepang sebelum masuk universitas.

jam belajar jepang vs jam belajar indonesia


JAM BELAJAR DI JEPANG VS INDONESIA
Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi, mengatakan, jam belajar anak Sekolah Dasar (SD) di Indonesia mencapai 1.400 jam per tahun, melebihi standar jam belajar 800 jam per tahun yang telah ditetapkan UNESCO. ”Standar belajar UNESCO 800 jam per tahun untuk anak SD, sedangkan anak SD di Indonesia belajarnya mencapai 1.400 jam.
Kejamnya luar biasa,” ujar Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak yang akrab dipanggil Kak Seto, . Menurut dia, istilah wajib belajar sekarang ini salah. Mengenyam pendidikan bagi anak merupakan hak bukan kewajiban, justru yang wajib adalah pemerintah yang harus menyediakan tempat belajar yang menyenangkan. Dia mengatakan, seharusnya semua orang dapat membuat belajar itu terkait dengan pengalaman yang menyenangkan. ”Anak-anak pada dasarnya sejak kecil senang belajar. Yang membuat mereka tidak senang ya gara-gara sekolah itu dibuat jadi ‘susah’, PR-nya, kurikulumnya terlalu padat,” ujar dia. Oleh karena itu para orang tua dengan berbagai macam cara berusaha untuk meningkatkan prestasi akademik sang anak.  Entah itu dengan memasukkan anak ke full day school,  les privat maupun bimbingan belajar  sampai menyita waktu bermain anak.
Yang  jadi  masalah,  kita  belum  bisa  secara  efektif  &  efisien memaksimalkan metode belajar mengajar yang baik. Artinya,  secara kasar  dapat  kita  lakukan  bahwa  jam  belajar  yang  panjang  (seperti yang kita  terapkan selama  ini) bukanlah  jaminan seorang siswa akan menjadi  lebih pandai. Bahkan bisa  jadi sebaliknya,problema  murid  ini  juga  nggak  lepas  dari  masalah  pengajarnya. “memang  belum  ada  penelitian  yang  khusus  dan  mendalam.  Tapi , persoalan guru di Indonesia, juga harus dibenahi.
Jika  kita mau meninjau  ulang  berbagai macam  usaha  untuk memajukan  pendidikan  di  negeri  ini,  semuanya  terpusat  pada “Bagaimana cara menggembleng siswa dan mencekoki siswa dengan materi‐materi  yang  sudah  ditetapkan  oleh  kurikulum  di  Negeri  ini. Semua berorientasi pada Kuantitas bukan Kualitas”.  Lalu, walaupun secara  kuantitas  jam  belajar  di  negeri  ini  melebihi  jam  belajar  di jepang atau perancis. Apakah kualitas dari proses pembelajaran yang berlangsung di Indonesia bisa dikatakan lebih baik dari kedua Negara tersebut?  Lalu  apakah  visi  pembelajaran  yang  dicanangkan  sudah tercapai? Lalu adakah faktor lain yang bisa mempengaruhi keefektifan proses  Kegiatan  Belajar  Mengajar? Padahal,  data  dari  UNESCO  menyebutkan  bahwa Jam belajar anak‐anak sekolah di  Indonesia mencapai 1.680  jam per tahun  untuk  SMP  dan  SMP  atau  42  jam  dalam  seminggu.
Bila dibandingkan dengan anak‐anak di  Jepang  jenjang yang  sama hanya memerlukan  waktu  30  jam  atau  32  jam  untuk  anak  sekolah  di perancis,  dua Negara yang  system pendidikannya diakui  cukup baik di dunia. Di Australia jam belajarnya malah hanya 25 jam.    Bisa  dibayangkan  betapa  besar  tekanan  yang  di  alami  siswa dengan  banyaknya  beban  serta  tuntutan  yang mereka  emban  baik dari orang tua, guru maupun lingkungan sekitar. Siswa dituntut untuk belajar  dengan  waktu  yang  lama  yaitu  42  jam  dalam  seminggu bahkan  jam  belajar  itu  melebihi  jam  belajar  2  negara  yang  sistem pendidikannya  diakui  cukup  baik  di  dunia.  Lalu  pertanyaan  yang muncul  adalah  apakah  hasil  yang  dicapai  system  pendidikan  di Indonesia  bisa maksimal dan bisa melebihi ke 2 negara tersebut? Sisi positif  dari  ‘belajar  lama’  ini mungkin  saja  ada, namun  tak  begitu  kelihatan.  Yang  ‘kelihatan’ malah  sisi  kelemahan kita.  Sebut  saja,  katanya,  jika  diambil  rata‐rata  kemampuan intelektual siswa Indonesia dari SD sampai SMA disbanding anak‐anak Negara  lain  yang  menerapkan  jam  belajar  yang  lebih  pendek, misalnya  jepang  atau  perancis.  “Apakah  anak‐anak  Indonesia  lebih berkualitas secara rata‐rata? Rasanya tidak. Atau jika Negara tetangga seperti  Singapura,  kita  juga masih  kalah.  Apakah  kita  lebih  bodoh? . Gurupun  juga tidak kalah  takutnya.
Para guru sangat ditekan oleh  tuntutan kurikulum yang padat dalam waktu yang singkat. Para guru   dituntut  untuk  menyampaikan  banyak  materi  dengan  cepat, melakukan  evaluasi  permateri  dan  belum  lagi  untuk  memenuhi tuntutan  kelulusan  juga  kewajiban  secara  tidak  langsung  untuk menjaga  reputasi  sekolah.  Dan  tentunya  guru  akan  semakin  intens menggembleng  siswa  walau  harus  dengan  menambah  jam  belajar siswa  di  sekolah.

siswa jepang, siswa yang paling tertib di dunia



Perilaku Pelajar di Jepang Paling Tertib, 

Suasana kelas yang tertib dan kondusif sangat mempengaruhi prestasi belajar para murid di sekolah. Murid sekolah di Jepang paling unggul soal disiplin dan komunikasi yang baik dengan gurunya, sementara Indonesia menempati urutan ke-19.

Sebuah studi tentang pendidikan, Programme for International Student Assessment (PISA) mengungkap bahwa suasana kelas sangat mempengaruhi konsentrasi dan prestasi belajar. Makin lama waktu yang dibutuhkan agar murid-murid bisa tenang, makin rendah prestasi belajar di kelas tersebut.

Dari 65 negara yang dilibatkan dalam penelitian tahun 2009 tersebut, secara umum suasana kelas lebih kondusif dibandingkan pada tahun 2000. Jika sebelumnya persentase murid yang tertib rata-rata hanya 67 persen, pada PISA 2009 rata-ratanya naik menjadi 72 persen.

Peningkatan lebih dari 10 persen dialami oleh Hong Kong, Israel, Spanyol, Jerman, Swedia dan Italia. Indonesia patut bangga sebab di tengah kacaunya sistem pendidikan, kedisiplinan murid-muridnya justru mengalami peningkatan paling besar dibanding negara lain yakni di atas 30 persen.

Dengan peningkatan tersebut, Indonesia menempati urutan ke-19 dengan persentase murid yang tertib sebesar 79 persen. Jepang berada di peringkat teratas dengan 93 persen, sementara Argentina dan Yunani menempati 2 peringkat terbawah masing-masing dengan angka 62 persen.

Bukan hanya perilaku muridnya saja, sikap guru di sekolah secara umum juga menunjukkan perkembangan positif dibanding tahun 2000. Sebagian besar murid yang menjadi responden dalam pada PISA 2009 mengaku puas terhadap hubungannya dengan para guru.

Kualitas hubungan antara guru dengan murid secara tidak langsung turut mempengaruhi disiplin dan ketertiban para murid. Menurut penelitian ini, para murid yang rata-rata berusia 15 tahun ini cenderung lebih mudah diatur jika gurunya juga mau mendengarkan pendapat dan keinginan muridnya.

Selengkapnya, peringkat negara berdasarkan persentase siswa sekolah yang penurut dan tidak banyak tingkah saat mengikuti pelajaran seperti dikutip dari OECD.org, Rabu (24/5/2011) adalah sebagai berikut.


  1. Jepang (93%)
  2. Kazakhstan (91%)
  3. Shanghai-China (90%)
  4. Hong Kong (89%)
  5. Romania (89%)
  6. Korea (88%)
  7. Azerbaijan (88%)
  8. Thailand (86%)
  9. Albania (86%)
  10. Russia (85%)
  11. Peru (85%)
  12. Makau-China (84%)
  13. Kyrgyzstan (84%)
  14. Lithuania (84%)
  15. Kolombia (81%)
  16. Montenegro (80%)
  17. China Taipei (80%)
  18. Portugal (80%)
  19. Indonesia (79%)
  20. Latvia (79%)
  21. Meksiko (79%)
  22. Amerika Serikat (79%)
  23. Denmark (78%)
  24. Jerman (78%)
  25. Singapura (77%)
  26. Liechtenstein (76%)
  27. Panama (75%)
  28. Turki (74%)
  29. Swiss (74%)
  30. Yordania (74%)
  31. Serbia (74%)
  32. Inggris (74%)
  33. Polandia (74%)
  34. Bulgaria (73%)
  35. Estonia (73%)
  36. Islandia (73%)
  37. Uni Emirat Arab (73%)
  38. Israel (73%)
  39. Spanyol (73%)
  40. Slovakia (73%)
  41. Kanada (72%)
  42. Austria (71%)
  43. Swedia (71%)
  44. Australia (71%)
  45. Irlandia (70%)
  46. Italia (70%)
  47. Kroasia (69%)
  48. Hongaria (69%)
  49. Uruguay (69%)
  50. Selandia Baru (68%)
  51. Belgia (68%)
  52. Republik Czech (68%)
  53. Slovenia (68%)
  54. Brazil (67%)
  55. Trinidad dan Tobago (66%)
  56. Qatar (66%)
  57. Tunisia (66%)
  58. Norwegia (66%)
  59. Chili (65%)
  60. Luksemburg (64%)
  61. Prancis (64%)
  62. Belanda (63%)
  63. Finlandia (63%)
  64. Yunani (62%)
  65. Argentina (62%)

Nilai Rata-rata PISA 2009 (72%).